Main Article Content

Abstract

Penelitian ini di latarbelakingi oleh adanya rangkaian aktivitas yang dilakukan sekolah pada pengembangan kapasitas organisasi sekolah melalui pelatihan dan pengembangan Guru. Pelatihan ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pelatihan dan pengembangan guru terhadap kapasitas organisasi sekolah di SDN Pelandakan 2. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan guru di SDN Pelandakan 2 ini secara signifikan meningkatkan kinerja guru, efektivitas pengajaran, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Temuan ini menyarankan bahwa investasi dalam pelatihan dan pengembangan guru merupakan strategi penting untuk memperkuat kapasitas organisasi sekolah.


This research is motivated by a series of activities carried out by schools in developing the capacity of school organizations through teacher training and development. This training aims to explore the influence of teacher training and development on the capacity of school organizations at SDN Pelandakan 2. The research method used is a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques through interviews, questionnaires, and direct observation. The results of the study show that teacher training and development at SDN Pelandakan 2 significantly improves teacher performance, teaching effectiveness, and overall education quality. These findings suggest that investment in teacher training and development is an important strategy for strengthening the capacity of school organizations.

Keywords

Kapasitas organisasi kualitas pendidikan manajemen sekolah pelatihan guru pengembangan guru

Article Details

References

  1. Darling-Hammond, L. (2010). The flat world and education: How America's commitment to equity will determine our future. New York: Teachers College Press.
  2. Darodjat, T. A. (2015). Konsep-Konsep Dasar Manajemen Personalia Masa Kini. Bandung: Refika Aditama.
  3. Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Offset. Hammond
  4. Guskey, T. R. (2000). Evaluating professional development.Thousand Oaks: Corwin Press.
  5. Hammond, L. D., & Goodwin, A. L. (1993). Progress toward profesionalism in teaching. In Gordon Cawellti (Ed.). Challenges and achievements of American Education. Alexandria: Association for supervision and curriculum development
  6. Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  7. Instruksi Presiden Republik Indonesia. (1974). Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972. Jakarta: Republik Indonesia
  8. Kulkarni, P. P. (2013). A literature review on training & development and quality of work life. Researchers World, 4(2), 136-143.
  9. Massie, R., Tewa, B., & Sendow, G. (2015). Pengaruh perencanaan karir, pelatihan dan Pengembangan karir terhadap kinerja pegawai pada museum negeri provinsi sulawesi utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(5), 635- 645
  10. Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  11. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
  12. D. Bandung: Alfabeta.
  13. Umar, T., & Sulo, L. (1995). Pengantar Pedidikan. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu
  14. Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen DIKTI Depdikbud.
  15. Wardani, I G. A. K, & Julaeha, S. (2011). Encouraging teacher’s profesional development through open and distance learning. Paper presented at The 24th ICDE World Conference, Nusa Dua, Bali
  16. Yin, R. K. (2002). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada