Main Article Content

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, koordinasi mata dengan tangan dan konsentrasi anak cerebral palsy secara berkala dan Untuk memberikan edukasi kepada orang tua dalam menggunakan media edukasi papan maze di rumah Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah action research. action research merupakan metode yang reflektif terhadap berbagai aksi atau intervensi yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan sampai penilaian terhadap intervensi nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa rata-rata TCP pada Pra Siklus sebesar 24 dari TCP Max 40 dan pada Siklus 1yang rata-rata TCP anak sebesar 30 dari TCP Max 40 serta pada Siklus 2 yang rata-rata TCP anak mencapai 35.4 dari TCP Max 40. Dengan hasil siklus diatas bahwa Peningkatan yang dialami oleh anak-anak CP yang terjadi pada siklus 1 ke siklus 2 dikarenakan peneliti dan kolaborator menggunakan berbagai cara dalam menjelaskan kepada anak sehingga anak mampu memegang, menggenggam dan mengarahkan pensil dengan jemarinya untuk mengikuti alur labirin yang terdapat dalam lembaran kegiatan maze serta papan labirin maze yang berbentuk binatang seperti kura-kura. Kesimpulannya adalah pelatihan media konseling anak Cerebral Palsy berbasis papan maze dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Cerebral Palsy di SLBN Cibinong Bogor berupa perkembangan motorik halus anak cerebral palsy sesuai harapan.


This training aims to improve fine motor skills, hand-eye coordination and concentration of Cerebral Palsy children on a regular basis and to provide education to parents in using maze board educational media at home. The method used in this service is action research. Action research is a method that is reflective of various actions or interventions carried out by teachers starting from planning to assessing real interventions in the classroom in the form of teaching and learning activities to improve the learning conditions carried out. The results of this service show that the average TCP in the Pre-Cycle was 24 out of TCP Max 40 and in Cycle 1 the average TCP for children was 30 out of TCP Max 40 and in Cycle 2 the average TCP for children reached 35.4 out of TCP Max 40. With the results of the cycle above, the increase experienced by children with CP that occurred in cycle 1 to cycle 2 was due to researchers and collaborators using various methods of explaining to children so that children were able to hold, grip and direct pencils with their fingers to follow the labyrinth path contained in It contains a maze activity sheet and a maze maze board in the shape of an animal such as a turtle. The conclusion is that maze board-based counseling media training for Cerebral Palsy children can improve the fine motor skills of Cerebral Palsy children at SLBN Cibinong Bogor in the form of fine motor development of Cerebral Palsy children as expected.

Keywords

Pelatihan Media Konseling Anak

Article Details

References

  1. Affandi, M. (2011). Cara Efektif Menulis Karya Ilmiah Seting Penelitian TindakanKelas. Bandung: Cv, Alfabeta.
  2. Alfira Nailatul Izzah, et al / Jurnal Berkala Epidemiologi, 9 (2) 2021, 166 – 174
  3. Arikunto,S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. h. 96. Jakarta: Bumi Aksara.
  4. Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Yogyakarta: Rineka Cipta.
  5. Benson, R.S.(2013). Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorders. Fifith Edition. USA. APA.
  6. Charles, J., & Gordon, A. M. (2006). Development of hand-arm bimanual intensive training (HABIT) for improving bimanual coordination in children with hemiplegic cerebral palsy. Developmental Medicine and Child Neurology, 48(11), 931–936. https://doi.org/10.1017/S0012162206002039.
  7. Mayang C.S. (2018). Cerebral Palsy Tipe SpastikQuadripelgia Pada Anak Usia 5 Tahun. Lampung: Jurnal Kesehatan, No.03 Vol. 07 RSUD Abdul Moelok.
  8. Napilah, S. (2015). Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart. Jakarta: Makalah Pendidikan Luar Biasa-Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
  9. Raina, dkk.(2005). Hubungan antara dukungan social dengan kualitas hidup ibu yang mempunyai anak cerebral palsy di SLBN 1 Bantul. Yogyakarta: Buletin Fakultas Universitas Gadjah Mada.
  10. Rochiati Wiraatmadja, Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (Rosdakarya: Bandung, 2008), hh. 66-67.
  11. Rosidah, L. (2014,hal. 286). Peningkatan kecerdasan visual spasial anak usia dini melalui permainan maze. Banten: Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 8, no.2.,hal.281-290.