Main Article Content

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran maqâshidi Muhammad ‘Abduh dalam karyanya yaitu  tafsir juz ’Amma  terhadap surah al-Bayyinah. Metode yang digunakan adalah metode analisis (tahlili) yaitu menggali pesan-pesan maqâshid terhadap ayat-ayat pada surah al-Bayyinah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut Muhammad ‘Abduh terhadap lima tema-tema pokok al-Qur’ân atau disebut sebagai Maqâshid al-Qur’ân secara universal yaitu tauhid, janji dan ancaman, ibadah yang dapat menghidupkan hati, kebahagiaan dan cara memperolehnya menuju kebahagaiaan dunia dan kahirat, dan kisah-kisah sebagai pelajaran dari seluruh dimensi akidah, syariat dan akhlak. Pesan-pesan maqâshidi terhadap surah al-Bayyinah sesuai dengan lima maqashid yang diungkapkan oleh Muhammad ‘Abduh. Demikian sebenarnya tujuan diturunkan surah ini mengenai kisah tentang orang terdahulu yaitu orang musyrik dari ahli kitab dan orang syirik yang mengingkari adanya al-Qur’ân dan nabi Muhammad lalu turunlah surah ini sebagai pembuktian. Padahal agama yang lurus yaitu berpegang teguh kepada al-Qur’ân dan hadis dan diwajibkan menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan Allah dalam al-Qur’ân agar kita mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.


This article aims to reveal the maqâsidi interpretation of Muhammad ‘Abduh in his work, namely juz'Amma's interpretation of surah al-Bayyinah. The method used is the method of analysis (tahlili), which explores maqâshid messages on the verses in surah al-Bayyinah. Based on the results of the study it can be concluded that according to Muhammad ‘Abduh the five main themes of the Qur'ân or referred to as Maqâshid al-Qur'ân universally, namely monotheism, promises and threats, worship that can revive the heart, happiness and how to get it towards happiness world and hereafter, and stories as lessons from all dimensions of faith, law and morals. The maqâsidi messages to surah al-Bayyinah are in accordance with the five maqashid revealed by Muhammad ‘Abduh. Thus, in fact, the purpose of this surah was revealed regarding the story of the ancient people, namely polytheists from the people of the book and shirk who denied the existence of the Qur'ân and the Prophet Muhammad, so this surah was sent down as proof. Even though the straight religion is holding fast to the Koran and hadith and is required to carry out worship as commanded by Allah in the Koran so that we achieve happiness in the world and the hereafter.

Keywords

Maqâshid al-Qur’ân Muhammad ‘Abduh Surah al-Bayyinah Tafsir Juz ‘Amma

Article Details

References

  1. 'Abduh, Muhammad. 1984. Durus Min Al-Qur’an. Beirut: Dar Ihya al-’Ulum.
  2. ———. 2001. Tafsir Juz’Amma,Terj, Muhammad. Bandung: Mizan.
  3. 'Abduh, Muhammad, and Rasyid Ridha. 1376. TAFSIR AL-MANAR. Vol. 1. Kairo: Dar al-Manar.
  4. ‘Azmy, Khalilah Nur. 2019. “MAQASHID AL-QUR’AN: PERSPEKTIF ULAMA KLASIK DAN MODERN.” Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1 (1): 8. doi:10.18592/msr.v1i1.3267.
  5. Bakir, Moh. 2015. “KONSEP MAQASID AL-QUR’AN PERSPEKTIF BADI’ AL-ZAMAN SA’ID NURSI (Upaya Memahami Makna Al-Qur’an Sesuai dengan Tujuannya).” El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman 1 (01). doi:10.54625/elfurqania.v1i01.876.
  6. Bisri, Khasan. 2021. Rasionalitas Al-Quran; Studi Kritis atas Tafsir Al Manar Karya M. Abduh dan M. Rasyid Ridha: Seri Antologi Pendidikan Islam. Nusamedia.
  7. Bushiri, Muhammad. 2019. “TAFSIR AL-QUR’AN DENGAN PENDEKATAN MAQĀSHID AL-QUR’ĀN PERSPEKTIF THAHA JABIR AL-‘ALWANI” 7.
  8. Dja’far, Abu Bakar, and Yunus Yunus. 2023. MENGENAL TOKOH FILSAFAT MUSLIM DAN PEMIKIRANNYA. Jawa Barat: Penerbit Adab.
  9. Encyclopaedia Britannica, Inc, ed. 2010. The New Encyclopaedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 15th ed. Chicago: Encyclopaedia Britannica, Inc.
  10. Firmansyah, Rizki, and Sufian Bosu. 2023. “JEJAK PENAFSIRAN RASIONAL PADA KITAB TAFSIR JUZ ‘AMMA KARYA MUHAMMAD ABDUH.” MIMESIS 4 (1): 23–38. doi:10.12928/mms.v4i1.7079.
  11. Haddad, Yvonne. 1996. Muhammad Abduh-Perintis Pembaharuan Islam dalam”Para Perintis Zaman Baru Islam”. Jakarta: Mizan.
  12. Musadad, Ahmad, Mustaniroh Mustaniroh, and Umi Indasyah Zahro. 2021. Pemikiran Ilmu Kalam Dari Klasik Sampai Kontemporer. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi.
  13. Nasution, Harun. 1987. Muhammad Abduh dan teologi rasional Mu’tazilah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
  14. ———. 1996. “Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran Dan Gerakan.” Universitas Indonesia Library. Bulan Bintang. https://lib.ui.ac.id.
  15. Ramayulis, Ramayulis, and Samsul Nizar. 2005. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam: Mengenal Tokoh Pendidikan Di Dunia Islam Dan Indonesia | Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin. Ciputat: Quantum Teaching. //perpustakaan.uin-antasari.ac.id%2Fopac%2Findex.php%3Fp%3Dshow_detail%26id%3D8404.
  16. Rz. Ricky Satria Wiranata. 2019. “Konsep Pemikiran Pembaharuan Muhammad Abduh dan Relevansinya dalam Manajemen Pendidikan Islam Di Era Kontemporer (Kajian Filosofis Historis).” AL-FAHIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1 (1): 113–33. doi:10.54396/alfahim.v1i1.53.
  17. Saihu, Made. 2022. “TAFSIR MAQÂȘIDÎ PERSPEKTIF MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDA.” Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman 5 (02): 247–58. doi:10.36671/mumtaz.v5i02.213.
  18. Sukandar, Asep Ahmad, and Dr Muhammad Hori. 2020. PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM: Sumbangan Para Tokoh Pendidikan Islam Melalui Gagasan, Teori, dan Aplikasi. Bandung: CV Cendekia Press.
  19. Thohir, Umar faruq. 2020. “Pemikiran Muhammad Abduh tentang Politik Hukum, Tauhid, Sosial, dan Pendidikan.” HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman 6 (1): 101–26. doi:10.55210/humanistika.v6i1.322.