Main Article Content

Abstract

Pendidikan Seni Budaya di sekolah diadakan karena memiliki keunikan, makna, dan manfaat yang signifikan dalam perkembangan peserta didik. Keunikan pendidikan Seni Budaya terletak pada pengalaman estetik yang melibatkan aktivitas ekspresi dan kreativitas dengan pendekatan “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni,” dan “belajar tentang seni,” dimana pendekatan ini tidak dapat ditemukan dalam mata pelajaran lainnya (Pitriani, 2020). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti di SDN 1 Rancapaku kelas V yang berjumlah 30 siswa, menunjukkan bahwasannya pembelajaran SBdP belum memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 20 siswa (66,67%) mengalami kesulitan dalam menggambar saat proses pembelajaran mata pelajaran SBdP dan belum memenuhi kriteria penilaian kreativitas yang meliputi kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keuletan. Selain itu, siswa belum dikenalkan mengenai teknik-teknik dalam menggambar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan cara menggambar motif payung geulis Tasikmalaya menggunakan teknik sketsa. Dengan melalui penelitian ini, peneliti berharap siswa dapat meningkatkan kreativitas menggambar siswa kelas V di SDN 1 Rancapaku dalam menghasilkan sebuah karya seni rupa dua dimensi dan juga mengenal akan ciri khas dari tasikmalaya.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Kemmis dan Mc. Tagart. Model penelitian ini merupakan pengembangan dari model Kurt lewn yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan penilaian hasil karya siswa. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc. Hasil dari penelitian ini penulis menemukan bahwa penggunaan teknik sketsa motif payung geulis dapat meningkatkan kreativitas dengan nilai rata-rata kreativitas siswa meningkat dari 71,93 menjadi 85,67 dengan peningkatan signifikan pada setiap aspek yang diukur. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas menggambar siswa di kelas V SDN 1 Rancapaku sudah meningkat dan mencapai KKM yang telah ditentukan.


Arts and Culture education in schools is held because it has uniqueness, meaning and significant benefits in the development of students. The uniqueness of Arts and Culture education lies in the aesthetic experience which involves expression and creativity activities with the approach of "learning with art," "learning through art," and "learning about art," where this approach cannot be found in other subjects (Pitriani, 2020) . Based on the results of observations made by researchers at SDN 1 Rancapaku class V, totaling 30 students, it shows that SBdP learning is not satisfactory. This is proven by as many as 20 students (66.67%) experiencing difficulties in drawing during the SBdP learning process and not meeting the creativity assessment criteria which include fluency, flexibility, originality and tenacity. Apart from that, students have not been introduced to drawing techniques that can be used to increase student creativity. Therefore, efforts are needed to increase students' creativity by drawing Tasikmalaya geulis umbrella motifs using sketching techniques. Through this research, researchers hope that students can increase the drawing creativity of class V students at SDN 1 Rancapaku in producing two-dimensional works of art and also become familiar with the characteristics of Tasikmalaya. The method used in this research is the Classroom Action Research (PTK) method using the Kemmis and Mc methods. Tagart. This research model is a development of the Kurt Lewn model which consists of planning, implementation, observation and reflection. Data was collected through observation, interviews and assessment of student work. PTK cycle model according to Kemmis and Mc. The results of this research, the author found that the use of the geulis umbrella motif sketch technique can increase students' creativity in aspects of fluency, flexibility, originality and elaboration. The average student creativity score increased from 71.93 to 85.67 with significant improvements in every aspect measured. This shows that the drawing creativity of students in class V of SDN 1 Rancapaku has increased and reached the specified KKM.

Keywords

Kreativitas Menggambar Payung Geulis Penelitian Tindakan Kelas Teknik Sketsa

Article Details

References

  1. Arif, T. P. (2023). Hubungan Antara Optimisme Dan Dukungan Dosen Dengan Grit Mahasiswa Yang Mengerjakan Skripsi (Doctoral Dissertation, Uin Raden Intan Lampung)
  2. Asrori, L. A., Artharina, F. P., Januar, H., & Rofingun, M. (2023). Kreativitas Menggambar Imajinatif Tema Transportasi Pada Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pgsd Stkip Subang, 9(04), 1679-1688.
  3. Bernadi, R. M. A. (2017). Peningkatan Kreativitas Siswa Kelas Iv Sd Melalui Pembelajaran Tematik Integratif Dengan Pendekatan Open-Ended. Jurnal Prima Edukasia, 5(1), 91-101.
  4. Darmawanti, I. (2020). Analisis Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Sekolah Dasar (Penelitian Analisis Deskriptif Kualitatif Dengan Teknik Studi Pustaka) (Doctoral Dissertation, Fkip Unpas).
  5. Destiani, A., Saparahayuningsih, S., & Wembrayarli, W. (2016). Upaya peningkatan kreativitas seni rupa siswa melalui teknik pencetakan dengan bantuan Media Asli. Jurnal Ilmiah Potensia, 1(1), 7-14.
  6. Heideman, H., van der Linden, J., & de Jong, T. (2017). Sketching as a cognitive tool: Enhancing learning and problem solving. Educational Psychology Review, 29(4), 589-602.
  7. Johnson, M., & Reynolds, A. (2005). Concept sketching in teaching and learning: A meta-analysis of educational outcomes. Journal of Educational Research, 98(5), 340-357.
  8. Nurhidayah, A. (2023). Peningkatan Kreativitas Menggambar Objek Daun Prinsip Ritme Dengan Penerapan Outdoor Learning Kelas V SD. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru (Vol. 1, No. 2, Pp. 1628-1636).
  9. Hidayat, A. N., & Maryanti, E. (2020). Meningkatkan Kreativitas Menggambar Anak Melaui Metode Bercerita. E-Jurnal Pendidikan Mutiara, 5(1), 32-37
  10. Hidayati, N., & Permata, R. D. (2020). Peningkatan Kreativitas Menggambar Melalui Pola Bentuk (Shape). Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(1), 27-38.
  11. Khusnah, N. (2020). Penerapan Model Discovery Learning Dengan Media Realia Dalam Materi Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi. Didaktikum, 20(2).
  12. Kinwardani, M. (2022). Pengembangan Buku Panduan Menggambar Untuk Meningkatkan Kreativitas Menggambar Tema Hewan Dengan Bantuan Bentuk Dasar Geometris Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Malang).
  13. Kudrowitz, B., Suh, N. P., & Hwang, J. (2012). Improving sketch quality to enhance creative perception. Journal of Visual Creativity, 7(3), 112-125.
  14. Lubis, N. A. (2022). Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Melalui Karya Seni Rupa Menggambar Imajinatif. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2), 15-25.
  15. Masfufah, N. F., & Wati, T. L. (2022). Analisis Kreativitas Menggambar Imajinasi Peserta Didik Kelas Iv Ditinjau Dari Aspek (Kemampuan Tinggi, Sedang, Rendah) Di Sdn. Else (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 6(2), 331-350.
  16. Pitriani, S. (2020). Analisis materi pokok Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) kelas III MI/SD. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(1), 60-73.