Main Article Content

Abstract

Dalam sistem ekonomi Islam, wakaf merupakan salah-satu instrument yang sangat petonsial dalam pemberdayaan sosial ekonomi umat. Saat ini wakaf mengalami perkembangan dalam sistem penghimpunan dan pengelolahannya. Salah-satunya berupa wakaf tunai, dimana dengan adanya wakaf tunai, maka wakaf tidak hanya terbatas pada barang dan benda, meskipun wakaf tunai masih menjadi perdebatan dikalangan ulama. Di Indonesia sendiri wakaf tunai diatur dengan mengelurkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 11 Mei 2002 terkait diperbolehkan wakaf tunai, hal ini kemudian dikuatkan dengan legalitas hukum melalui Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 yang mengatur bolehnya wakaf uang bukan hanya terbatas pada benda atau barang. Merujuk kepada pendapat ulama yang memperbolehkan wakaf tunai dan legalitas hukum di Indonesia, pendayagunaan wakaf tunai sangat diperlukan melalui pengelolahan dan pengembangan, melihat sisi manfaat yang dihasilakan dari pendayagunaan wakaf tunai sangat besar bagi umat islam, umumnya seluruh umat manusia.


In the Islamic economic system, waqf is one of the most important instruments in empowering the socio-economic community. Currently waqf is experiencing developments in its collection and management system. One of them is in the form of cash waqf, where with the existence of cash waqf, waqf is not only limited to goods and objects, although cash waqf is still being debated among scholars. In Indonesia, cash waqf is regulated by issuing a Fatwa from the Indonesian Ulema Council dated May 11, 2002 regarding the permissibility of cash waqf. This was later strengthened by legality through Law Number 41 of 2004 which regulates that cash waqf is not only limited to objects or goods. Referring to the opinion of scholars who allow cash waqf and the legality of the law in Indonesia, the utilization of cash waqf is very much needed through management and development, looking at the side of the benefits generated from the utilization of cash waqf is very large for Muslims, generally all mankind.

Keywords

Hukum Islam Kata Kunci: Wakaf Tunai Undang-Undang Wakaf Cash Waqf Islamic Law waqf law

Article Details

References

  1. Ali, Mohammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf. Jakarta: UI Press.
  2. al-Maqdisi, Abdullah bin Ahmad Ibnu Qudamah, dan Al-Mughniy. 1401 H/ 1981 M. Jilid VI. Riyadh: Maktabah al-Riyadh al-Hadisah.
  3. al-Sarkhasiy, Muhammad bin Abi Sahal. 1406 H. Al-Mabsuth, Jilid XII. Beirut: Dar al-Ma’rifah.
  4. Asri, Khaerul, Aqbar, dan Azwar Iskanda. 2020. “Hukum Dan Urgensi Wakaf Tunai Dalam Tinjauan Fikih.” Bustanul Fuqaha: Jurnal Bidang Hukum Islam Vol. 1 (No. 1): h. 90.
  5. Basyir, Ahmad Azhar . 1987. Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah Dan Syirkah. Bandung: PT. Al-Ma’arif.
  6. Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2006. Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai. Jakarta: DEPAG.
  7. Direktorat Pemberdayaan Wakaf. t.thn. Strategi Pengembangan WakafTunai Di Indonesia,.
  8. https://sebisocialfund.org/beasiswapenghafalquran, diakses tanggal 19 Juni 2023.
  9. Huda, Nurul, dan Mohamad Heykal. 2013. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis Dan Praktis. Jakarta: Kencana.
  10. Ibnu Manzhur, Muhammad Mukarram. 1414 H. Lisanul Arab, Jilid IX. Beirut: Dar Shadir.
  11. Majelis Ulama Indonesia. 11 Mei 2002. “Keputusan Fatwa MUI Tentang Wakaf Uang.”
  12. Marsono, Adi. 2019. “Wakaf Tunai Untuk Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam (Studi Lapangan Lembaga Manajemen Infaq Nganjuk).” Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah Vol. 6 (No. 1): h. 28-29.
  13. Praja, Juhaya S. 1995. Perwakafan di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, Hukum dan Perkembangannya. Bandung: Yayasan Piara.
  14. Qahaf, Mundzir . 2004. Manajemen Wakaf Produktif Terj. Muhyiddin Mas Rida. Jakarta: Khalifa.
  15. Syafiq, Ahmad. 2017. “Pemanfaatan Dana Wakaf Tunai Untuk Pembiayaan Pembangunan Inrastruktur.” Jurnal Zakat dan Wakaf Vol. 4 (No. 1): 36-37.
  16. Undang-Undang Republik Indonesia No 41 Tahun 2004 “Tentang Wakaf.”