Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran madrasah yang ada di Kabupaten Nunukan dalam upaya menginternalisasikan Islam berwawasan kebangsaaan untuk meneguhkan moderasi beragama terhadap siswanya. Penelitian ini menggunakan sampel pada beberapa madrasah yang ada di Kabupaten Nunukan, di mana madrasah yang dijadikan sampel dianggap telah mengaplikasikan nilai kebangsaan yang berorientasi pada sikap moderat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penggalian data menggunakan pengamatan langsung (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yakni: Pertama, cara atau metode yang digunakan oleh madrasah beragam dalam mengaplikasikan Islam berwawasan kebangsaan yang meneguhkan sikap moderasi beragama; MA Al-Anshari Nunukan yang merupakan sekolah di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren sedari awal telah menanamkan sikap hubb al-wathan min al-īman (mencintai tanah air bagian dari iman) kepada siswanya, sehingga antara agama dan kecintaan kepada bangsa dan negara merupakan satu kesatuan, sementara pada MA YIIPS Sebatik Timur para guru tidak hanya mengajarkan nilai agama kepada para siswa, namun mereka juga aktif melibatkan para siswa dalam kegiatan hari besar nasional untuk mengenang jasa para pendahulu bangsa, sehingga lahir siswa yang memiliki jiwa nasionalisme. Pembelajaran yang berkaitan dengan kebangsaan, seperti PKn juga dimanfaatkan untuk menanamkan nilai Islam berwawasan kebangsaan kepada siswa sebagaimana yang dilakukan di MI Roudhatut Tarbiyah Nunukan. Kedua, urgensi wawasan kebangsaan di madrasah yakni: dapat menjadi alat yang efektif dalam mencegah radikalisme, memperkuat identitas nasional, dan dapat menumbuhkan sikap aktif untuk dapat saling bertoleransi.


The aim of this research is to determine the role of madrasah in Nunukan Regency in efforts to internalize Islam with a national perspective to enforce religious moderation for their students. This research uses samples from several madrasah in Nunukan Regency, where the madrasah used as samples are considered to have applied national values ​​that are oriented towards a moderate attitude. The research method used is a descriptive qualitative approach. Data collection uses direct observation, interviews and documentation. The results of this research are: First, the methods or methods used by madrasas are varied in applying Islam with a national perspective which reinforces an attitude of religious moderation; MA Al-Anshari Nunukan, which is a school under the auspices of the Islamic Boarding School Foundation, has from the start instilled the attitude of hubb al-wathan min al-īman (loving the homeland is part of faith) in its students, so that religion and love of the nation and state are one unit. , while at MA YIIPS Sebatik Timur the teachers not only teach religious values ​​to students, but they also actively involve students in national holiday activities to commemorate the services of the nation's predecessors, so that students are born who have a spirit of nationalism. Learning related to nationality, such as Civics, is also used to instill Islamic values ​​with a national perspective in students as is done at MI Roudhatut Tarbiyah Nunukan. Second, the urgency of national insight in madrasas is that: it can be an effective tool in preventing radicalism, strengthening national identity, and can foster an active attitude towards mutual tolerance

Keywords

Islam Berwawasan Kebangsaan Madrasah Kabupaten Nunukan Sikap Moderasi Beragama

Article Details

References

  1. Ali, A. M. (1993). Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Bandung: Mizan.
  2. Al-Thabari, I. J. (2004). Tafsir Al-Thabari. Kairo: Maktabah Al-Taufiqiyah.
  3. Fadli, M. R., & Hidayat, B. (2018). “K.H. Hasyim Asy’ari dan Resolusi Jihad” dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Lampung: Laduny.
  4. Fitriono, Eko Nani. (2017). Pemikiran Metode Dakwah Ahmed Deedat dalam Buku “The Choice: Islam and Christianity.” Bandung: Baticpress.
  5. Fitriono, Eko Nani. (2018). Reaktualisasi Pemikiran Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Tentang Nasionalisme (Sebuah Upaya Menciptakan Masyarakat Islam yang Cinta Tanah Air). Prediksi: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 1.
  6. Fitriono, Eko Nani. (2021). Islam dan Kebudayaan Lokal. In Islam dan Budaya Lokal: Deskripsi Tradisi Masyarakat Kabupaten Nunukan. Indramayu: Penerbit Adab.
  7. Fitriono, Eko Nani. (2023a). Pentingnya Sikap Moderasi Beragama di Tengah Kecanggihan Teknologi. In Transformasi PAI dalam Penguatan Sikap Moderasi Beragama di Era Digital. Surabaya: Global Aksara Pers.
  8. Fitriono, Eko Nani. (2023b). The Challenges and Orientation of Islamic Education at the Border Location: Case Study of MTs Al-Ikhlas Nunukan. Bulletin of Pedagogical Research, 3(1), 48. doi: 10.51278/bpr.v3i1.514
  9. Hamka. (1981). Islam dan Nasionalisme. Jakarta: Pustaka Panjimas.
  10. Harjono, Anwar (1995). Indonesia kita: Pemikiran berwawasan iman-Islam (Cet. 1). Jakarta: Gema Insani Press.
  11. Karim, Muhammad Abdul. (2012). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Bagaskara.
  12. Salim, Agus. (1984). Jong Islamieten Bond (Persatuan Pemuda Islam). In Seratus Tahun Haji Agus Salim. Jakarta: Sinar Harapan.
  13. Shihab, Muhammad Quraish. (2019). Wasathiyah: Wawasan Islam Tentang Moderasi Beragama. Tangerang: Lentera Hati.
  14. Sodikin, R. A. (2003). KONSEP AGAMA DAN ISLAM. ALQALAM, 20(97), 1. doi: 10.32678/alqalam.v20i97.643
  15. Suryanegara, Ahmad Mansur. (2012). Api sejarah (Cet. 5). Bandung, Jawa Barat, Indonesia: Salamadani.
  16. Ubaidillah, A., & Rozak, A. (2012). Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  17. Zarkasyi, Hamid Fahmi. (2023). Madania. In Jalan Nabi 1 (Mengungkap Tabir Zaman Keemasan). Jakarta: Pustaka Firdaus.