Main Article Content

Abstract

Penelitian ini membahas peran pengalaman sebagai dasar pembentukan pengetahuan dalam perspektif filsafat empirisme, sebuah aliran filsafat yang menekankan bahwa pengalaman indrawi adalah sumber utama dan paling valid dalam memperoleh pengetahuan.Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan analisis kritis terhadap karya-karya utama dari para filsuf empiris tersebut serta interpretasi kontemporer terhadap gagasan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empirisme menawarkan paradigma yang relevan dalam memahami perkembangan pengetahuan manusia, khususnya dalam konteks metodologi ilmiah dan pembelajaran berbasis pengalaman. Namun, empirisme juga menghadapi kritik, terutama dari kaum rasionalis yang berpendapat bahwa akal dan intuisi memiliki peran penting dalam pembentukan pengetahuan yang tidak dapat dijelaskan oleh pengalaman semata.


This study examines the role of experience as the foundation for knowledge formation within the perspective of empiricism, a philosophical school that emphasizes sensory experience as the primary and most valid source of knowledge. The study employs a literature review method with critical analysis of the primary works of key empiricist philosophers and contemporary interpretations of their ideas. The findings reveal that empiricism offers a relevant paradigm for understanding the development of human knowledge, particularly in the context of scientific methodology and experiential learning. However, empiricism also faces criticism, especially from rationalists who argue that reason and intuition play a crucial role in the formation of knowledge, which cannot be fully explained by experience alone.

Keywords

David Hum Empirisme George Berkeley pengalaman filsafat pembentukan pengetahuan John Locke

Article Details

References

  1. A Heris Hermawan, Filsafat mum, (Bandung: CV. Insan Mandiri 2010)
  2. Ahmad Jamin dan Norman Ohira, Filsafat Ilmu, (Bandung: Alfabeta, 2018)
  3. Anda Juanda, Aliran-Aliran Filsafat Landasan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: CV. Confident, 2016)
  4. Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Depok: Rajawali Press, 2023)
  5. A Susanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2022)
  6. Gunawan Adnan, Filsafat Umum, (Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2020)
  7. Jenni Debora Pakpahan, et. al., “Teori Empirisme dalam Filsafat Hukum”, Praxis: Jurnal Filsafat Terapan, 1, no. 2, 2022
  8. Jufri Naldo, Filsafat Ilmu Perspektif Wahdatul Ulum, (Medan: CV. Merdeka Kreasi Group, 2022)
  9. Muhammad Afif Bahaf, Filsafat Umum, (Banten: Pustaka Nurul Hikmah, 2015)
  10. Muliadi, Filsafat Umum, (Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, 2020)
  11. Muliati Sesady, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2019)
  12. Musakkir, “Filsafat Modern dan Perkembangannya”, Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan, 5, no. 1, 2021
  13. Nunu Burhanuddin, “Pemikiran Epistemologi Barat: dari Plato Sampai Gonseth”, Intizar, 21, no. 1, 2015
  14. Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2022)
  15. Sativa, “Empirisme Sebuah Pendekatan Penelitian Arsitektural”, Inersia, 7, no. 1, 2011
  16. Susanti Vera dan R. Yuli A. Hambali, “Aliran Rasionalisme dan Empirisme dalam Kerangka Ilmu Pengetahuan”, Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1, no. 2, 2021