Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji terhadap pelanggaran kode etik yang mana dilakukan seorang advokat. Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian kali ini mengenai pelanggaran kode etik disertakan dengan kasus Frederich Yunadi. Kode etik yang dilanggar termasuk pelanggaran pada kewajiban yang dilakukan oleh advokat pada saat menjalankan tugasnya, baik itu diluar ataupun didalam pengadilan. Kode etik ini ada karena bertujuan untuk memastikan bahwa advokat bisa menjalankan profesinya secara baik, kemudian bertanggung jawab, serta dapat menjaga dan meningkatkan profesionalitas dari profesinya. Penelitian terkait isu ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan sumber data yang meliputi data primer dan sekunder, seperti buku, dokumen, jurnal dan literatur lainnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka, yakni mengkaji berbagai informasi tertulis mengenai etika profesi dan hukum dari sumber-sumber yang relevan dan dipublikasikan secara luas, sesuai kebutuhan penelitian hukum normatif. Pelanggaran terhadap kode etik advokat, seperti pada kasus Frederich Yunadi, menunjukkan bahwa advokat memiliki kewajiban untuk menjaga hak dan kepentingan klien. Kasus Fredrich Yunadi menunjukkan pelanggaran serius terhadap kode etik advokat di Indonesia. Hal ini mencerminkan kurangnya integritas dan profesionalisme dalam praktik hukum.


The purpose of this study is to examine the violation of the code of ethics commited by an advocate. The formulation of the problem raised in this study regarding violations of the code of ethics is included in the case 0f Frederich Yunadi. The code of ethics that was violated included violations of the obligations carried out by advocates when carrying out their duties, both outside and inside the court. This code of ethics exists because it aims to ensure that advocates can carry out their profession properly, then be responsible, and can maintain and improve the professionalism of their profession. Research related to this issue uses a normative legal method, with data sources including primary and secondary data, such as books, documents, journals and other literature. The data collection technique used was a literature study, namely reviewing various written information regarding professional ethics and law from relevant sources and widely published, according to the needs of normative legal research. Violations of the advocate’s code of ethics, such as in the case of Frederich Yunadi, show that advocates have an obligation to protect the rights and interests of clients. The case of Frederich Yunadi sjows a serious violation of the advocate’s code of ethics in Indonesia. This reflects a lack of integrity and professionalism in legal practice

Keywords

Obstruction of Justice Pelanggaran Kode Etik Sanksi Advokat

Article Details

References

  1. Farnesty, E. (2024). Etika Profesi Hukum: Mengungkap Pelanggaran Kode Etik Dalam Kasus Suap Pengacara. Jurnal Hukum Pendidikan dan Sosial Humaniora, 105.
  2. Lubis, F. (2024). Bunga Rampai Hukum Keadvokatan. Medan: FEBI UINSU Press.
  3. Nggabut, G. D. (2024). Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Kode Etik Advokat. Perkara:Jurnal Ilmu Hukum dan Politik, 307.
  4. Oktavianti, R. (2019). Obstruction of Justice Oleh Advokat Terhadap Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Analisis Putusan Nomor: 9/Pid-Sus-Tpk/2018/PnJkt.Pst). UIN Syarif Hidayatullah, 56.
  5. Priyana, D. M. (2022). Penerapan Sanksi Kode Etik Terhadap Advokat Yang Melakukan Pelanggaran Profesi di Indonesia. Humani (Hukum dan Masyarakat Madani, 79.
  6. SINAGA, N. (2020). Kode etik sebagai profesi hukum yang baik. jurnal ilmiah hukum dirgantara, 12.
  7. Tarantang, J. (2018). Advokat Mulia (Paradigma Hukum Profetik Dalam Sengketa Hukum Keluarga Islam. Yogyakarta: K-Media.
  8. Ulum, K. M., Ariyanti, S., Suganda, R., Rahmawati, D., & Khotimah, H. (2024). Sengketa Dalam Kontrak Pendanaan Digital: Analisis Hukum Keperdataan Dan Alternatif Penyelesaiannya. Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, 10(2), 162–188. https://doi.org/https://doi.org/10.24952/almaqasid.v10i2.11601
  9. Ulum, K. M., & Ulum, M. K. (2023). Screening Standards in Sharia Capital Market Investor Legal Protection. El-Mashlahah, 13(1), 77–91. https://doi.org/10.23971/el-mashlahah.v13i1.5791