Main Article Content

Abstract

Between the hermeneutic method and the mauḍu'i method can be described from several explanations that surround the history of birth or its appearance, the point of view of the text of the qur'an, and in terms of the methods performed. The purpose of this study is to analyze the methods of interpretation of maudu'i and hermeneutics in the study of Qur'anic Interpretation. This research uses qualitative approaches and methods of literature study. Based on the results of research, hermeneutics tends to be more towards the interpretation in the text, which is to see that the text must be seen in terms of the text itself, context, and contextualization. While the method of interpretation of mauḍu'i is a type of method of interpretation of the Qur'an, and is often widely done by adult mufassir today, along with the need for a comprehensive understanding of the Quran in answering existing problems, with a certain theme. Basically this method tries to interpret the Qur'an with the Qur'an itself, because this method is built from a belief in the Quran that is able to provide a comprehensive answer, and this is regardless of the subjectivity of the mufassir itself.


Antara metode hermeneutika dan metode mauḍu’i dapat di uraikan dari beberapa penjelasan yang melingkupi sejarah lahir atau kemunculannya, sudut pandang terhadap teks kewahyuan Al-Quran, dan dari segi metode yang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metode tafsir maudu’i dan hermeneutika dalam kajian Tafsir Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, hermeneutika cenderung lebih kepada pendakatan sebuah penafsiran dalam teks, yakni memandang bahwa teks harus dilihat dari segi teks itu sendiri, konteks, dan kontekstualisasi. Sedangkan metode tafsir mauḍu’i merupakan jenis metode penafsiran Al-Quran, dan sering banyak dilakukan oleh para mufassir dewasa sekarang, seiring kebutuhan terhadap pemahaman dari Al-Quran yang komprehensif dalam menjawab permasalahan yang ada, dengan mengangkat tema tertentu. Pada dasarnya metode ini mencoba menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran itu sendiri, karena metode ini dibangun dari sebuah keyakinan terhadap Al-Quran yang mampu memberikan jawaban yang komperhensip, dan hal ini terlepas masalah subjektivitas dari mufassir itu sendiri

Keywords

Hermeneutic Method Maudu'i method Tafsir Method Tafsir of the Qur'an The Science of the Quran

Article Details

References

  1. (2010). Al-Quran al-Karim. Bandung: Sygma Examedia Arkanleema.
  2. Al-Farmawi, A. H. (2002). Metode Tafsir Maudhu'i. Bandung: Pustaka Setia.
  3. Al-Qattan, M. K. (2007). Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.
  4. Ash-Shidieqy, T. M. (2009). Ilmu-Ilmu Al-Quran('Ulum Al-Quran). Semarang: Pustaka Rizki Putra.
  5. Bey, A. (1976). Samudera Al-Fatihah. Surabaya: Bina Ilmu.
  6. E.Q, N. A. (2007). Tafsir Ayat-ayat Pendidikan: Hati yang Selamat sampai Kisah Luqman. Bandung: Marja.
  7. Izzan, A. (2007). Metodologi Tafsir. Bandung: Tafakur.
  8. Kusmana, S. (2004). Pengantar Kajian Al-Quran. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru.
  9. Mahmudunnasir, S. (2005). Islam: Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Remaja RosdaKarya.
  10. Mustaqim, A. (2012). Epistimologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKiS.
  11. Saleh, A. S. (2007). Metodologi Tafsir Al-Quran Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman . Jambi: Sultan Thaha Press.
  12. Shihab, M. Q. (2007). Membumikan Al-Quran. Bandung: MIzan.
  13. Sumaryono. (1999). Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
  14. Syafrudin. (2009). Paradigma Tafsir Tekstual dan Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  15. Yasid, A. (2007). Nalar & Wahyu: Interrelasi dalam Proses Pembentukan Syari'at. Jakarta: Erlangga.
  16. Zaid, N. H. (2003). Menalar Firman Tuhan: Wacana Majas dalam Al-Quran menurut Mu'tazilah. Bandung: Mizan.