Main Article Content

Abstract

Pentingnya Pembelajaran PAI yang berbasis teori multiple intelligence di SD Negeri 011 Sangatta Utara ini dapat menyongsong perkembangan kecerdasan anak yang berbeda menjadi sama dan tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Apabila pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini tidak sesuai teori multiple intelligence maka banyak anak-anak yang memiliki potensi, prestasinya akan menurun dan life skill pada dirinya tidak bisa berkembang menjadi dirinya sendiri karena ini bukan permasalahan angka atau nilai tetapi kemampuan anak yang harus dikembangkan. Maka dari itu Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran dengan mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berbasis teori multiple intelligence di SD Negeri 011 Sangatta Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Perencanaan Pembelajaran PAI berbasis multiple intelligence yaitu mengenalkan multiple intelligence dengan cara mengamati kegiatan siswa di kelas dan di luar kelas berupa observasi dan interview untuk mengetahui perkembangan kecerdasan siswa. 2) Pelaksanaan Pembelajaran PAI berbasis multiple intelligence dengan kegiatan yang mendorong apersepsi dan motivasi seperti bernyanyi, refeksi gerakan, mengulang materi sebelumnya, serta siswa difasilitasi untuk belajar sesuai kecerdasan seperti : linguistikverbal, matematis-logis, visual-spasial, kinestik, musical, interpersonal dll. 3) Evaluasi Pembelajaran PAI berbasis multiple intelligence tidak menggunakan system peringkat namun menggunakan penilaian autentik dengan mengevaluasi komponen kognitif, afektif dan psikomotorik.


The importance of Islamic Religious Education learning based on multiple intelligence theory in SD Negeri 011 Sangatta Utara can welcome the development of different children's intelligence to be the same and cannot be compared with each other. If Islamic Religious Education learning is not in accordance with the theory of multiple intelligence, many children who have potential, their achievements will decline and their life skills cannot develop into children who excel in education. Therefore, this study aims to analyze learning strategies by finding out how to plan, implement and evaluate Islamic Religious Education learning based on multiple intelligence theory in SD Negeri 011 Sangatta Utara. This study uses a qualitative approach with a case study. Data collection was carried out through interviews and observations. The results of the study show that: 1) Islamic Religious Education Learning Planning based on multiple intelligence is to introduce multiple intelligence by observing student activities in class and outside the classroom in the form of observations and interviews to determine the development of student intelligence. 2) Implementation of Islamic Religious Education Learning based on multiple intelligence with activities that encourage apperception and motivation such as singing, movement reflection, repeating previous materials, and students are facilitated to learn according to intelligence such as: linguistic-verbal, mathematical-logical, visual-spatial, kinesthetic, musical, interpersonal etc. 3) Evaluation of Islamic Religious Education Learning based on multiple intelligence does not use a ranking system but uses authentic assessment by evaluating cognitive, affective and psychomotor components.

Keywords

Multiple Intelligence Pendidikan Agama Islam Strategi

Article Details

References

  1. Afandi, M., & Zuraidah, Z. (2020). Kesiapan, Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN Bangkinang Kota. Belajea; Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 221. https://doi.org/10.29240/belajea.v5i2.1551
  2. Astuty, W., & Suharto, A. W. B. (2021). Desain Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Daring dengan Kurikulum Darurat. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(1), 81. https://doi.org/10.36667/jppi.v9i1.624
  3. Belajar, P. M. (1979). Abstrak :
  4. Fatimah, D. N. (2017). Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan Self Control Siswa Smp Negeri 5 Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 14(1), 25–37. https://doi.org/10.14421/hisbah.2017.141-03
  5. Kementerian Agama, R. I. (2019). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan mushaf Al-Qur’an.
  6. Masganti, M., Arlina, A., & Widai, W. (2021). Dampak Permainan Super Smart Kids Terhadap Kecerdasan Logika-Matematika Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 310. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.36855
  7. Muchlison, A. (2022). Implementasi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jurnal Pembelajaran Dan Riset Pendidikan, 2(1), 1–10.
  8. Murianto, D. (2022). Sains Teknologi Masyarakat Pendekatan dan Model Pembelajaran. Kupang: PTK PRESS.
  9. Nicholson-Nelson, K. (1998). Developing Students’ Multiple Intelligence. Encyclopedia of Child Behavior and Development.
  10. Sugiyono. (2018). Analisis Data Kualitatif. Research Gate, (March), 1–9.
  11. Sujiono, Y. (2014). Hakikat Pengembangan Kognitif. Igarss 2014, (1), 1–32. Retrieved from Website.www.ut.ac.id
  12. Wirahmawan, R. (2018). Manajemen Lesson Study sebagai upaya peningkatan profesionalitas guru. Tesis.
  13. Afandi, M., & Zuraidah, Z. (2020). Kesiapan, Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN Bangkinang Kota. Belajea; Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 221. https://doi.org/10.29240/belajea.v5i2.1551
  14. Astuty, W., & Suharto, A. W. B. (2021). Desain Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Daring dengan Kurikulum Darurat. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(1), 81. https://doi.org/10.36667/jppi.v9i1.624
  15. Belajar, P. M. (1979). Abstrak :
  16. Fatimah, D. N. (2017). Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan Self Control Siswa Smp Negeri 5 Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 14(1), 25–37. https://doi.org/10.14421/hisbah.2017.141-03
  17. Kementerian Agama, R. I. (2019). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan mushaf Al-Qur’an.
  18. Masganti, M., Arlina, A., & Widai, W. (2021). Dampak Permainan Super Smart Kids Terhadap Kecerdasan Logika-Matematika Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 310. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.36855
  19. Muchlison, A. (2022). Implementasi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jurnal Pembelajaran Dan Riset Pendidikan, 2(1), 1–10.
  20. Murianto, D. (2022). Sains Teknologi Masyarakat Pendekatan dan Model Pembelajaran. Kupang: PTK PRESS.
  21. Nicholson-Nelson, K. (1998). Developing Students’ Multiple Intelligence. Encyclopedia of Child Behavior and Development.
  22. Sugiyono. (2018). Analisis Data Kualitatif. Research Gate, (March), 1–9.
  23. Sujiono, Y. (2014). Hakikat Pengembangan Kognitif. Igarss 2014, (1), 1–32. Retrieved from Website.www.ut.ac.id
  24. Wirahmawan, R. (2018). Manajemen Lesson Study sebagai upaya peningkatan profesionalitas guru. Tesis.