Main Article Content

Abstract

K.H. Salahuddin Wahid is a national figure with a background in architectural education, he is called a technocrat because of his role in physical development at Pesantren Tebuireng Jombang. The purpose of this study was to analyze KH. Salahudin Wahid's democratic leadership in Improving Modern Islamic Education at Pesantren Tebuireng. Using a qualitative approach with a historical method, data was collected through interviews, observation, and document analysis.  The results of this study show that KH Salahudin Wahid's profile shows good democratic leadership characteristics, including moderate influence, inspirational motivation, intellectual, and collective consideration. His leadership strategy of integrating Islamic and general education of Pesantren Tebuireng has undergone changes in the era of the caretaker of K.H. Salahuddin Wahid. Through his role, Pesantren Tebuireng experienced changes in physical and non-physical aspects and the construction of new buildings to support facilities. In the non-physical field, K.H. Salahuddin Wahid established many units to support the process of organizing the pesantren. The impact is significant, improving the quality of education, modernizing physical facilities, strengthening the role of pesantren in society, and expanding the alumni network.

Keywords

Democratized Leadership Islamic Education Modernization Pesantren

Article Details

References

  1. Abdullah, T. (1986). The Pesantren in Historical Perspective. Dalam T. Abdullah & S. Siddique (Ed.), Islam and Society in Southeast Asia (hlm. 80–107). Singapore: ISEAS-Yusof Ishak Institute.
  2. Abidin, Z., & Sirojuddin, A. (2024). Developing Spiritual Intelligence Through The Internalization of Sufistic Values: Learning From Pesantren Education. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 5(2), Article 2.
  3. Aisyah, S., Ilmi, M. U., Rosyid, M. A., Wulandari, E., & Akhmad, F. (2022). Kiai Leadership Concept in The Scope of Pesantren Organizational Culture. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.31538/tijie.v3i1.106
  4. Arifin, Imron. 1993. Kepemimpinan Kiai: Kasus Pondok Pesantren Tebuireng.Malang: Kalimasahada
  5. Baso, R. S., & Alwy, M. A. (2023). Transformasi Kepemimpinan Pendidikan Tinggi di Kalimantan Timur: Tantangan dan Peluang. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 8(3), Artikel 3. https://doi.org/10.31538/ndh.v8i3.4326
  6. Bass, B. M. (1985). Kepemimpinan dan Kinerja Melampaui Harapan. New York: Free Press.
  7. Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1994). Meningkatkan efektivitas organisasi melalui kepemimpinan transformasional. London: Sage Publications.
  8. Bogdan, R., & Biklen, S. K. (2006). Penelitian Kualitatif untuk Pendidikan: Pengantar Teori dan Metode, Edisi Kelima (edisi ke-5). Boston, Mass: Pearson.
  9. Bruinessen, M. van. (1994). Pesantren dan Kitab Kuning: Pemeliharaan dan Kelangsungan Tradisi Pembelajaran Agama. Dalam W. Marschall (Ed.), Teks dari Kepulauan: Tradisi lisan dan tertulis Indonesia dan dunia Melayu. Berne: Universitas Berne.
  10. Cita-cita Nasional di Indonesia. Dalam R. W. Hefner & M. Q. Zaman (Ed.), Schooling Islam: The Culture and Politics of Modern Muslim Education (hlm. 172). Inggris: Princeton University Press.
  11. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). Buku pegangan penelitian kualitatif Sage. London: Sage Publications.
  12. Dhofier, Z. (1999). Tradisi Pesantren: Peran Kiai dalam Pemeliharaan Islam Tradisional di Jawa. Tempe, Arizona: Program Studi Asia Tenggara, Universitas Negeri Arizona.
  13. Dhofier, Zamakhsyari. 2011. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
  14. Eickelman, D. F., & Piscatori, J. (1996). Politik Muslim. Princeton: Princeton University Press. https://doi.org/10.1515/9780691187785
  15. Gott, T., Ndiaye, SM, Sibanyoni, LK, & Afi, A. (2022). Kepemimpinan Akar Rumput sebagai Kepemimpinan Politik: Suatu Pendekatan Afrika. Jurnal Studi Kepemimpinan, 16(1), 32–35. https://doi.org/10.1002/jls.21811
  16. Gottschalk, L. (1969). Memahami sejarah: Dasar metode sejarah. New York: Alfred
  17. Hamzah, H., Ahmad, S., Hamzah, M. L., Purwati, A. A., & Mutia, T. (2023). Animasi Islami: Analisis Netnografi terhadap Transformasi Pemrosesan Digital di Media Sosial. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 6(3), Artikel 3.
  18. Hanafi, Y., Taufiq, A., Saefi, M., Ikhsan, M. A., Diyana, T. N., Thoriquttyas, T., & Anam, F. K. (2021). Identitas baru pesantren Indonesia dalam “kenormalan baru”: Respons kepemimpinan pendidikan terhadap COVID-19. Heliyon, 7(3), e06549. https://doi.org/10.1016/j.heliyon. 2021.e06549
  19. Hefner, R. W. (2009). Sekolah Islam, gerakan sosial, dan demokrasi di Indonesia. Dalam R.
  20. Hidayat, KH. J. (2024, 20 Juli). Wawancara dengan KH. Junaidi Hidayat.
  21. Hofstede, G. (2001). Konsekuensi Budaya: Membandingkan Nilai, Perilaku, Lembaga, dan
  22. Jannah, I. N., Rodliyah, R., & Usriyah, L. (2023). Transformasi Budaya dalam Kegiatan Keagamaan Berbasis Nilai-Nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah di Pesantren. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), Artikel 2. https://doi.org/10.31538/nzh.v6i2.3404
  23. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim: Malang.
  24. Kardi, K., Basri, H., Suhartini, A., & Meliani, F. (2023). Tantangan Pesantren Online di Era Digital. At-Tadzkir: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), Artikel 1.
  25. Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.
  26. Kencana.
  27. Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah, edisi II. Yogyakarta: Tiara Wacana.--. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  28. Latifah, Lailatul. 2018. Peran Nyai HJ. Machfudhoh Aly Ubaid Dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Putri Al-Lathifiyyah 1 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang (1994-2016). Skripsi. Diterbitkan oleh Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel: Surabaya
  29. Lukens-Bull, R. (2005). Jihad damai: Negosiasi identitas dan modernitas di Jawa Muslim.
  30. Lukens‐Bull, RA (2001). Dua Sisi Mata Uang yang Sama: Modernitas dan Tradisi dalam Pendidikan Islam di Indonesia. Antropologi & Pendidikan Triwulanan, 32(3), 350–372. https://doi.org/10.1525/aeq.2001.32.3.350
  31. Masruroh, Ninik & Umiarso. 2011. Modernisasi Pendidikan Pesantren Ala Azyumardi Azra. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
  32. Mas'ud, A. (2006). Dari Haramain ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren. Jakarta:
  33. Mu‟arif, Amrul. 2015. Modernisasi Pendidikan Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang). Skripsi. Diterbitkan oleh
  34. Nasir, R. (1988). Dinamika Sistem Pendidikan di Lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur (Tesis MA). Institut Agama Islam Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
  35. Nembhard, IM, & Edmondson, AC (2006). Menjadikannya aman: Dampak inklusivitas pemimpin dan status profesional terhadap keselamatan psikologis dan upaya peningkatan dalam tim perawatan kesehatan. Jurnal Perilaku Organisasi, 27(7), 941–966. https://doi.org/10.1002/job.413
  36. New York: Peloncat.
  37. Organisasi Lintas Negara. Thousand Oaks, California: Sage Publications.
  38. Parhan, M., Budiyanti, N., & Kartiko, A. (2024). Pedagogi Transformatif: Model Pendidikan Agama Islam untuk Masyarakat 5.0 di Tengah Revolusi Industri. Tafkir: Jurnal Pendidikan Islam Interdisipliner, 5(2), Artikel 2. https://doi.org/10.31538/tijie.v5i2.732
  39. Purnomo, Hadi. 2017. Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren. Yogyakarta: Bildung Pustaka Utama.
  40. Said, H. K. (2024, 9 Juli). Wawancara dengan H. Kusnadi Said.
  41. Salam, S. (1962). K.H. Hasjim Asj’ari, Ulama Besar Indonesia. Jak
  42. Soekanto, Soerjono. 1985. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali. Tebuireng, Tim Pustaka. 2011. Profil Pesantren Tebuireng. Jombang: PustakaTebuireng.
  43. Tebuireng, Pondok Pesantren Tebuireng.
  44. Umbaran, dkk. 2019. Buku Panduan Santri Tebuireng. Jombang: Pengurus Pesantren Tebuireng.
  45. W. Hefner (Ed.), Making Modern Muslims: The Politics of Islamic Education in Southeast Asia (hlm. 55–105). Honolulu: University of Hawaii Press.
  46. Wahid, Salahuddin. 2011. Transformasi Pesantren Tebuireng: Menjaga Tradisi di Tengah Tantangan. Malang: UIN-Maliki Press.
  47. Wahyuni, F., & Maunah, B. (2021). Kepemimpinan Transformasional dalam Pendidikan Islam. Southeast Asian Journal of Islamic Education Management, 2(2), 141–162. https://doi.org/10.21154/sajiem.v2i2.51
  48. Wawancara dengan KH. Fahmi Amrullah Hadziq. (2024, 8 Juli). Wawancara dengan KH. Junaidi Hidayat. (2024, 20 Juli).
  49. Wawancara dengan KH. Musyain Syafi’i. (8 Juli 2024).
  50. Wawancara dengan Selamet Habib . (17 Juli 2024).
  51. Yasin, A. M., & Karyadi, F. (2011). Profil Pesantren Tebuireng. Tebuireng: Pustaka