Main Article Content

Abstract

Abstrak


Metode pembelajaran tahsin Al-Quran merupakan sebuah proses belajar seseorang agar bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Dengan adanya metode tahsin Al-Quran ini maka akan selalu  lahir generasi-generasi yang mampu membaca Al-Quran dengan tartil, dan dampaknya secara langsung akan menunjang dan membantu fokus pemerintah di dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu metode supaya pembelajaran tahsin Al-Quran itu berjalan menarik adalah dengan menggunakan pendekatan Naghom maqomat (Seni Irama baca Al-Quran). Salah satu maqomat yang menarik itu adalah irama bayati. Dari tanah Arab ke seluruh penjuru dunia, nagham telah menjadi teman setia bagi tajwid Al-Qur’an, kemudian umat Islam bisa membaca Al-Qur’an dengan versi murattal dan versi mujawwad. Walaupun muncul perbedaan pendapat tentang boleh atau tidaknya nagham dalam membaca al-Qur’an, akan tetapi perbedaan pendapat -yang sudah tua- tersebut bermuara pada sikap kehati-hatian dari ulama madzhab Maliki akan tercemarnya kemurnian Al-Qur’an. Tujuan daripada penelitian adalah untuk mengetahui pengembangan metode tahsin dengan pendekatan maqamat bayati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan cara eksperimen. Ringkasan dari penelitian ini adalah menjabarkan tentang sebuah  metode tahsin baru yang mudah, menarik dan menyenangkan serta mudah dipelajari. Kesimpulannya adalah menghasilkan sebuah metode baru yang dapat meningkatkan daya minat orang untuk belajar tahsin Al-Quran.


Abstract


The method of learning tahsin Al-Quran is a learning process for someone to be able to read the Koran properly and correctly. With the existence of this method of tahsin Al-Quran, generations will always be born who are able to read the Al-Quran with tartil, and its impact will directly support and help the focus of the government in achieving its own educational goals. One method to make the learning of the Al-Quran tahsin run interesting is to use the Naghom maqomat approach (the art of reading the Al-Quran). One of the interesting maqomats is the baby rhythm. From the land of Arabia to all corners of the world, nagham has become a loyal friend to the recitation of the Al-Qur'an, then Muslims can read the Al-Qur'an in the murattal version and the mujawwad version. Even though there are differences of opinion about whether or not nagham is allowed to read the Qur'an, the difference of opinion - which is old - leads to the caution of the Maliki school of thought that the purity of the Al-Qur'an is tainted. The purpose of this research is to determine the development of the tahsin method with the maqamat bayati approach. The method used is a qualitative research method by means of experiments. The summary of this study describes a new tahsin method that is easy, interesting and fun and easy to learn. The conclusion is to produce a new method that can increase people's interest in learning tahsin Al-Quran.

Keywords

Seni Baca Irama(Nagham) Metode Pembelajaran Tahsin Al Qur’an The Art of Reading Rhythm (Nagham)

Article Details

References

  1. Quraish Shihab M, Wawasan Al-Qur’an:Tafsir Tematik Pelbagai Persoalan Umat,Bandung:PT Mizan Pustaka,2007.
  2. MF Muzzamil Ahmad Al Hafizh,Metode Rosm Utsmani Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid Semester I Cet 7,Jakarta:Ma’had Al-Qur’an Nurul Hikmah, 2012
  3. Nasaruddin Umar, Mengungkap Makna-Makna Tersembunyi Al-Qur’an,Jakarta:Al-Ghazali Center,2008
  4. H. Muhsin Salim, Ilmu Nagham Al-Qur’an, Jakarta: Yataqi, 2008
  5. Muhsin Salim, Ilmu Nagham Al-Qur’an, Jakarta: PT. Kebayoran Widya Ripta, 2004
  6. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Buna Aksara, 1987
  7. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998
  8. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2014
  9. Triyo Supriyatno dkk, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang: UIN Malang Press, 2006
  10. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008.
  11. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah dengan di Rumah Tangga Jakarta: Bulan Bintang, 1976
  12. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, hlm. 57
  13. Aqib, Zainal, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), Bandung: Yrama Widy, 2013
  14. MF Muzzamil Ahmad Al Hafizh,Metode Rosm Utsmani Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid Semester I Cet 7,Jakarta:Ma’had Al-Qur’an Nurul Hikmah, 2012
  15. Rosita, Martiya Korelasi Pembelajaran Tahsin Al-Quran Terhadap Kemampuan Qira’ah Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma Islam Al-Falahkota Jambi. Urnal Korelasi Pembelajaran Tahsin Al-Quran Terhadap Kemampuan Qira’ah Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma Islam Al-Falahkota (Jurnal Bandung , 02 Juli 2018)
  16. M.Husni Thamrin, NIM. 05213460 (2008) NAGHAM AL-QUR’AN (Telaah atas Kemunculan dan Perkembangan Nagham di Indonesia). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.