Main Article Content

Abstract

Abstrak


Proses tumbuh kembang hingga mencapai usia senja adalah sebuah keniscayaan, walaupun tidak semua insan yang lahir ke dunia ini sampai pada masa tua, kecuali manusia yang sudah dikendaki oleh Allah SWT untuk berusia panjang.  Usia panjang adalah sebuah keberkahan yang harus diupayakan dengan menambah amal kebaikan di dunia untuk menjadi bekal di kehidupan akhirat kelak, untuk menjadi manusia yang memiliki kualitas hidup yang baik.  kualitas hidup seorang manusia bukanlah sesuatu yang didapatkan tanpa usaha, melainkan butuh perjuangan dan proses yang panjang untuk menggapainya, sepanjang usia manusia tersebut. Kualitas hidup seorang muslim tidaklah hanya sekedar dalam ukuran pencapaian materi; prestasi karir, jabatan, pendidikan yang tinggi serta memiliki anak-anak yang tumbuh mapan secara ekonomi. Ukuran kualitas hidup seorang muslim adalah  seseorang yang berproses untuk tumbuh dan berkembang secara sehat, matang, dan mandiri yang terimplikasi dalam fisik dan psikologi yang sehat dan kuat, lahir dan batin, memiliki aqidahnya yang lurus, serta kualitas ibadah yang baik, akan menjadikan seseorang matang secara spiritual sebagai abdullah dan khalifah. Kematangan spiritualisme akan menjadikan seorang lansia memiliki konsep diri yang positif dan hal tersebut akan mempermudah untuk menjalani masa tua. Kematangan spritual akan menjadi tameng yang akan membentenginya dari perbuatan sia-sia yang dapat mengurangi keberkahan usia.


Abstract


The process growth of humans kind until old age is a necessity, although not all people who are born into this world reach old age, except for humans who have been willed by Allah SWT for long life. Long life is a blessing that must be endeavored by adding to the good deeds in the world to become provisions in the afterlife, to become humans who have a good quality of life. The quality of life of a human being is not something that is obtained without effort, but requires a long struggle and process, throughout the life of the human being. The life quality of a Muslim is not just a measure of material attainment; career achievement, position, high education and having children who are growing up economically. The measure life quality of a Muslim is someone who is in the process of growing and developing in a healthy, mature, and independent manner which is implicated in physically and psychologically being healthy and strong, physically and mentally, having a straight aqidah (faith), and good quality of worship, will make a person spiritually mature as servant of Allah and caliph. The maturity of spiritualism will make an elderly person have a positive self-concept and this will make it easier to live in old age. Spiritual maturity will be a shield that will fortify him from futile deeds that can reduce the blessings of his life.

Keywords

Menggapai Berkah Usia Senja

Article Details

References

  1. Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari. 2009. Tafsir Ath-Thabari. Penerjemah; Ahsan Askan, Yusuf Hamdani, Abdus-Shamad, Misbah. Jakarta. Pustaka Azzam. Jami’ Al Bayan Ta’wil Ayi Al Qur’an.
  2. Ali bin Sa’id Da’jam. 2015. Berkah Usia Tua. Solo: Zamzam.
  3. Aliah B. Purwakania Hasan. 2006. Psikologi Perkembangan Islami (Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia Dari PraKelahiran Hingga Pascakematian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
  4. Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman. 2008. Tafsir Ibnu Katsir. Penerjemah, M. Abdul Goffar, Abu Ihsan al-Atsari. Jakarta. Pustaka Imam Asy- Syafi’i. Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsiir.
  5. Az-Zuhaili, Wahbah. 2013. Tafsir Al-Munir. Penerjemah: Abdul Hayyi al-Kattani, dkk. Jakarta. Gema Insani. At-Tafsiirul-Muniir: Fil ‘Aqidah wasy-Syarii’ah wal manhaj.
  6. Elizaberth B. Harlock. 2018. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Edisi ke 5. Alih Bahasa: Soedjarwo dan Iswidayanti. Jakarta: Erlangga.
  7. Imas Kania Rahman. Psikologi Manusia. Sesi 01 dan 02. Kuliah Psikologi Islam. Senin, 13&27 April 2020 (10.00-12.00). online.
  8. Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
  9. Quthb, Sayyid. 2000. Di Bawah Naungan al-Qur’an. Penerjemah: Aunur Taufiq Shalih Tahmid. Jakarta. Robbani Press. Tafsir Fi-Zhilalil Qur’an.
  10. جامع الكتب التسعة