Main Article Content

Abstract

Pembelajaran bahasa Arab biasanya diselenggarakan di sekolah-sekolah formal, pondok pesantren, tempat kursus bahasa asing, madrasah diniyyah dan lembaga lainnya. Meski sudah ada beberapa lembaga yang memfasilitasinya, namun terkadang anak-anak masih kurang maksimal dalam penguasaannya atau takut dengan peraturan yang ada dipesantren karena terlihat tidak bebas dan lain sebagainya. Majelis Taklim Langgar Ijo hadir untuk mencoba menjadi solusi dari permasalahan yang dirasakan para orang tua di Desa Wonokromo dengan menyelenggarakan pembelajaran bahasa Arab di dalamnya dan dilaksanakan secara gratis; penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab di Majelis Taklim Langgar Ijo dan untuk menganalisis kontribusi Majelis Taklim Langgar Ijo untuk masyarakat Desa Wonokromo; Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan; Bertempat di Majelis Taklim Langgar Ijo Wonokromo 2, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Pada bulan Oktober 2021 sampai bulan Februari 2022; Subyek dalam penelitian ini adalah guru nahwu dan sharf dan beberapa peserta didik di Majelis Taklim Langgar Ijo, sedangkan informan adalah pemilik Majelis Taklim Langgar Ijo, beberapa orang tua peserta didik dan beberapa guru-guru lainnya di Majelis Taklim Langgar Ijo; Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi; Sedangkan teknik validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode; Dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.


Arabic learning is usually held in formal schools, Islamic boarding schools, foreign language courses, madrasah diniyyah and other institutions. Even though there are several institutions that facilitate it, sometimes children are still not optimal in their mastery or are afraid of the rules that exist in the Islamic boarding school because they look not free and so on. Langgar Ijo committee is here to try to be a solution to the problems felt by parents in Wonokromo Village by organizing Arabic learning in it and carried out for free. This study aims to describe the Arabic language learning for mahārah qirāah in Langgar Ijo committee and analyze the contribution of  Langgar Ijo committee for students and people around Wonokromo 2. This study is categorized into a field research. The approach applied on it is qualitative research. Then, this study is located in Langgar Ijo committee of Wonokromo 2, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta and it is started at October 2021 until February 2022. The subject of this research is nahwu and sharf teachers and several students in Langgar Ijo committee, then the informant consists of the founder of Langgar Ijo committee, several student’s parents, and also other teachers in its committee. Data collection is conducted by observation, interview and documentation. Data validity is checked through the triangulation of source and method. Data analysis is applied by reduction data, display data and conclusion.

Keywords

Bahasa Arab Majelis Taklim Pembelajaran Arabic language committee learning

Article Details

References

  1. Dariyadi, M. W. (2021). Hubungan Agama Islam Dan Ilmu Pengetahuan, diakses pada 24 Juni 2022, https://arabiyatuna.com/
  2. Febrianingsih, D. (2021). “Keterampilan Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.” Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam. Vol. 2, No. 2
  3. Hanifah, N. (2016). “Translation Theory As A Basic of Translation Learning: A Qualitative-Ethnographic Study.” Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan. TH. XXXV, No. 2
  4. Holimi, M. (2020). “Metode Qawa’id Dan Tarjamah Dalam Pembelajaran Menterjemah Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Baitussholihin Probolinggo.” Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. Vol. 2, No. 1
  5. Jasuri. (2015). “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini.” Jurnal Madaniyah, Vol. 8
  6. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Online, (2022), diakses pada 25 Juni 2022, https://kbbi.web.id/majelis.html
  7. Komunita. (2021). Masa Depan Adalah Milik Mereka Yang Mempersiapkan Hari Ini, diakses pada 24 Juni 2022, https://komunita.kemenkeu.go.id/
  8. Lukman, S. & Abidin, Y. Z. & Shodiqin, A. (2019). “Peranan Majelis Taklim Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat.” Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. Vol. 4, No. 1
  9. Mukhtar, U. (2020). Majelis Taklim dan Upaya Ibu-Ibu Bertahan Saat pandemi, diakses pada 24 Juni 2022, https://republika.co.id/
  10. Munawaroh & Zaman, B. (2020). “Peran Majelis Taklim Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat.” Jurnal Penelitian, Vol. 14, No. 2
  11. Musthafa, I. & Hermawan, A. (2018). Metodologi Penelitian Bahasa Arab; PT Remaja Rosdakarya, Bandung
  12. Rahman, A. A. (2018). “Keterampilan Membaca dan Teknik Pengembangannya dalam Pembelajaran Bahasa Arab.” Jurnal Diwan, Vol. 3, No.2
  13. Rosyidi, A. W. & Ni’mah, M. (2012). Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab; UIN-Maliki Press, Malang
  14. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung
  15. Syarif, F. (2017). “Analisis Metode Pembelajaran Ilmu Nahwu Pada Majelis Taklim al-Amanah Kebon Jeruk Jakarta Barat.” Al Mahara: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. Vol. 3, No. 1