Main Article Content

Abstract

Konsep tiga pilar merupakan ide;gagasan yang dipelopori oleh Mohammad Natsir dengan tujuan mengintegrasikan masjid, pesantren, dan kampus sebagai sebuah metode dalam berdakwah. Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) merupakan salah satu kampus yang mengadopsi gagasan konsep tiga pilar dakwah di dalam kurikulum pendikannya dan gerakan dakwah kampus. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bagaimana isi dari konsep tiga pilar dakwah tersebut, dan bagaimana relevansinya terhadap perkembangan dakwah di UIKA Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah study pustaka (library research) untuk pemaparan konsep tiga pilar, serta wawancara terhadap petinggi kampus, pimpinan pesantren, dan DKM Masjid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program islamisasi sains dan kampus (ISK) yang sosialisasikan oleh A.M Saefuddin dalam pidato rektor pada tahun 1983 di UIKA Bogor merupakan turunan dari konsep tiga pilar, dan diketahui pula bahwa masih relevannya konsep tersebut diterapkan di UIKA Bogor ditandai dengan memaksimalkan konsep ISK dan kolaborasi dari UIKA, pondok pesantren Ulil Albaab, dan masjid Al-Hijri II.


The concept of three pillars is an idea pioneered by Mohammad Natsir with the aim of integrating mosques, pesantren, and campuses as a method of preaching. Ibn Khaldun University Bogor (UIKA) is one of the campuses that adopts the concept of the three pillars of da'wah in its education curriculum and the campus da'wah movement. The purpose of this research is to find out how the content of the concept of the three pillars of da'wah, and how relevant it is to the development of da'wah at UIKA Bogor. The research method used islibrary research to explain the concept of the three pillars, as well as interviews with campus officials, pesantren leaders, and DKM mosques. The results showed that the Islamization of science and campus (ISK) program which was socialized by AM Saefuddin in the Chancellor's 1983 speech at UIKA Bogor was a derivative of the three pillars concept, and it is also known that the relevance of the concept being applied at UIKA Bogor is marked by maximizing the UIKA concept and collaboration from UIKA, Ulil Albaab Islamic Boarding School, and Al-Hijri II Mosque.

Keywords

concept Islamic Boarding School Islamization of science and campus mosque relevant islamisasi sains dan kampus konsep masjid pesantren relevan

Article Details

References

  1. Abidin, M. 2012. Gagasan Dakwah dan Gerakan Dakwah Natsir. Yogyakarta, Gre Publishing.
  2. Al-Attas, S. M. N. 1999. The Concept of Education in Islam. ISTAC.
  3. Ardiansyah, M. Hafidhuddin, D. Mujahidin, E dan N. S. 2019. The Concept of Adb by Syed Muhammad Naquib al-Attas and Its Relevance to Education in Indonesia. Ibn Khaldun Journal of Social Science. 1(1)
  4. Bachtiar, T.A. 2017. Setengah Abad Dewan Da’wah Berkiprah Mengokohkan NKRI. Jakarta, Dewan Da’wah Indonesia
  5. Firdaus, R. 2020. Konsep Triple Helix Mohammad Natsir Relevansi dan Implementasinya Dalam Pendidikan Da’i di Indonesia. Rayah Al-Islam. 4(02)
  6. Gunawan, I. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Teori. Jakarta: Bumi Aksara
  7. Habibi, U. 2018. MODEL PENDIDIKAN KADER DA’I MOHAMMAD NATSIR. Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan 1(02)
  8. Hafidhuddin, D. 2021. Membangun Kemandirian Umat. Bogor, UIKA Press
  9. Haidi, A.2019. Peran Masjid dalam Dakwah Menurut Pandangan Mohammad Natsir. Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat. 2(02)
  10. Hakiem, L. 2008. 100 Tahun Mohammad Natsir: Berdamai dengan Sejarah. Jakarta Selatan, Republika.
  11. Hasan, W. 2021. Menafsir Natsir : Kontekstualisasi Pemikiran Mohammad Natsir dalam Wacana dan Gerakan Kontemporer. Bekasi, Natsir Corner
  12. Husaini, A. Noer, M. Habibi, U. 2017. Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir dalam Bidang Pendidikan. Jakarta, Dewan Da’wah Indonesia
  13. Khaerani, AI, & Manurung.W.R.A. Metode Penelitian Kualitatif Case Study
  14. Muhyani. 2019. Metode Penelitian. Bogor, UIKA Press
  15. Murjoko, A. 2020. Mosi Integral Natsir 1950. Bandung, Persispers.
  16. Natsir, M. (1987). Pendidikan, Pengorbanan, Kepemimpinan Primordialisme dan Nostalgia. Jakarta: Media Da'wah.
  17. Natsir, M. 1973. Da’wah Dan Pembangan. Jakarta: Serial Media Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
  18. Natsir, M. 1990. Pidato Peresmian Markaz Al-Quds Al-Islamy, Padang.
  19. Natsir, M. 1996. Fiqhud Da‘wah. Jakarta: Capita Selecta
  20. Natsir, M. 2008. Capita Selects 2. Jakarta, PT Abadi.
  21. Natsir, M. 2008. Capita Selects 3. Jakarta, PT Abadi.
  22. Natsir, M. 2015. Capita Selecta 1. Jakarta Pusat, Lazis Dewan Da’wah.
  23. Natsir, M. Kearah Pembinaan dan Pembelaan Ummat; Innama Tunsharuna bi Dhu'afa'. Djakarta: Jajasan Masdjid Al-Munawwarah.
  24. Natsir, M. Sekitar Pembaharuan Pendidikan Nasional. Kiblat No. 2/XXVII
  25. Panitia Buku Peringatan Mohammad Natsir. 1978. Muhammad Natir: 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan. Jakarta, Pustaka Antara.
  26. Ramadhan, Hadi N. 2021. Patah Tak Tumbuh, Hilang Tak Berganti. Yogyakarta, Pro-U Media.
  27. Saefuddin, A.M. 2010. Islamisasi Sains dan Kampus. Jakarta, PT PPA Consultans
  28. Saefuddin, AM. 1987. Fungsi Masjid sebagai Fakultas Dzikir dan Amal. Kumpulan Buletin Dakwah, No. 1 s/d 52.
  29. Saefudin, AM. 2003. Pemikiran Modern dan Post Modern Islam. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia
  30. Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung, Alfabeta
  31. Zubaidi, M. N. 2019. Optimalisasi Tiga Pilar Dakwah (Masjid, Pesantren, Kampus). Dewan Da’wah islamiyah Indonesia.