Main Article Content
Abstract
Kegiatan ekonomi saat ini sudah mulai berkembang dan bertransformasi ke digitalisasi. Sehingga perlu sinkronisasi antar syariat Islam yang ada di dalam Al-Qur’an dan Hadis. Apakah hukum dalam Al-Qur’an dan hadis masih relevan dengan kegiatan muamalah saat ini yang serba digital karena sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan hajat manusia di muka bumi.Dari beberapa review literatur secara qawaid fhiqiyah, bahwa jual beli dengan sistem dropshipping memiliki kesamaan dengan jual beli yang menggunakan akad salam (akad salam paralel) dan akad wakalah. Ke dua akad tersebut saling berkaitan dalam jual beli dengan sistem dropshipping. Dan jual beli dengan sistem dropshipping ini diperbolehkan dalam agama Islam. Yaitu pada akad salam yang mana terjadi dalam perkara kepemilikan dan keberadaan barang yang akan dijual. Dalam sistem dropshipping, penjual (dropshipper) tidak memilik dan tidak ada barang (keberadaan barang) di sisinya. Saat akad wakalah juga ada “celah” tidak sesuai syariah. Bahwa syarat wakalah adalah harga atau keuntungan penjualan adalah dalam tanggungan supplier (muwakkil). Namun, pada praktiknya dropshipper bisa menentukan harga dan pengambilan keuntungan tanpa ada kesepakatan di awal dengan supplier.
Currently, economic activity has begun to develop and transform into digitalization. So it is necessary to synchronize between Islamic law in the Al-Qur'an and Hadith. Are the laws in the Qur'an and hadith still relevant to today's all-digital muamalah activities because they are very much needed to meet the needs and desires of humans on earth.From several qawaid fhiqiyah literature reviews, that buying and selling with a dropshipping system has similarities to buying and selling using a salam contract (parallel salam contract) and a wakalah contract. The two contracts are interrelated in buying and selling with a dropshipping system. And buying and selling with the dropshipping system is permissible in Islam. Namely in the salam contract which occurs in cases of ownership and existence of the goods to be sold. In the dropshipping system, the seller (dropshipper) does not own and there are no goods (existence of goods) on his side. When the wakalah contract also has "loopholes" that are not in accordance with sharia. Whereas the wakalah requirement is that the price or sales profit is in the hands of the supplier (muwakkil). However, in practice, dropshippers can determine prices and take profits without prior agreement with suppliers.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
- Al Zuhaili, Wahbah. 1984. Fiqih Islam Wa Adilatuhu. Dar al Fikri. Lebanon
- Al-Juzairi, Syaikh Abdurrahman. Fikih Empat Madzb. Jilid 3. H. 511-513
- Al-Juzairi, Syaikh Abdurrahman. Fikih Empat Madzb. Jilid 4. H. 261
- Ameliya, Dinda Dwi Moh. Karim. 2021. Implementasi Sighat Akad Ariyah Pada Akad Qardh Di Bangkalan Madura. Qawwam: The Leader’s Writing Volume. 2, Nomor. 2, Desember 2021.
- Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik: Gema Insani Jakarta.
- Arwani, Agus. 2012. Epistemologi Hukum Ekonomi Islam (Muamalah) Religia vol. 15 No. 1, April 2012.
- Ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad. 2009. Ensiklopedi Fiqh Muamalah dalam Pandangan Empat Mazhab. Jakarta: Maktabah Al-Hanif
- Basyir, Ahmad Azhar. 2000. Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam): UII Press, Yogyakarta.
- Burhanuddin S., Hukum Kontrak Syariah.
- Fadhli, Ashabul 2016 Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Akad As-Salam Dalam Transaksi E-Commerce. Mazahib,Vol XV, No. 1 (Juni 2016).
- Gemala, Dewi. 2005. Hukum Perikatan Islam di Indonesia Kencana, Jakarta.
- Ghazaly, Abdul Rahman dkk. 2010. Fiqh Muamalat. Kencana. Jakarta.
- Hafifi, Aif. 2022. Jual Beli Dropship Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Madani Syariah, Vol. 5 No. 1 Februari 2022.
- Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah Gaya Media Pratama, Jakarta.
- Ibrahim, Duski. 2019. Al-Qawa`Id Al-Fiqhiyah (Kaidah-Kaidah Fiqih). Noerfikri. Palembang
- Jannah, Miftahul, Ahmad Musadad. 2021. Tinjauan Hukum Islam terhadap Fitur Layanan Shopee PayLater. Jurnal Kaffa Vol 1. No. 1.
- Karim, Adiwarman Aswar. 2001. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Gema Insani Press, Jakarta.
- Mahmud, Abdul Hamid Al-Ba‟ali, Dawabit al-Uqud Maktabah Wahbah, TT Kairo.
- Manzur, Ibnu, Lisan al-‘Arab , t.tp. Dar al-Ma’arif, t.th. jld. IV.
- Marizal, Muhammad 2017. Multi Akad dalam Fatwa DSN-MUI Pada Tinjaun Hukum Islam Analisis terhadap fatwa No.98/DSN-MUI/XII/2015 tentang Pedoman Penyelenggraan Jaminan Sosial Kesehatan Syariah). Tesis. Fakultas Ilmu Hukum. Universitas Islam Indonesia.
- Mas’adi, Ghufron, 2002. Fiqh Mu'amalah Kontekstual, Raja Grafindo Persada Jakarta.
- Monica, Marinda Agesthia. 2020. Analisis Hukum islam terhadap Pinjaman Uang Elektronik pada Shopee PayLater. Skripsi. Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
- Mu’jam al-lughah al-‘Arabiyah, Mu’jam al-Wajid, t.tp.Wuzarah al Tarbiyah wa al-Ta’lim, t.th. h. 509.
- Muhammad bin Ismail abu Abdillah al-Bukhari Al-jami’ ash-Shahih al-Bukhari, (Bayrut: Daru Ibnu Katsir,1987), juz II, h. 781.
- Muhammad, 2009. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah (Panduan Teknis Pembuatan Akad atau Perjanjian Pembiayaan Pada Bank Syariah): UII Press. Yogyakarta.
- Mustofa, Imam. 2016. Fiqh Muamalah Kontemporer. Rajawali Pers. Jakarta.
- Nawawi, Ismail. 2012. Fiqh Muamalah Klasik Dan Kontemporer. Halia Indonesia. Bogor.
- Nurhayati, Ali Imran Sinaga. 2018. Fiqh dan Ushul Fiqh. Kencana. Jakarta.
- Rozalinda. 2016. Fiqih Ekonomi Syariah. Raja Grapindo Persada. Jakarta.
- Rozalinda. 2016. Fiqih Ekonomi Syariah: Prinsip dan Implementasinya pada Sektor Keuangan Syariah. Rajawali Pers. Jakarta
- Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research Approach Deepublish Yogyakarta.
- Syafi’i, Rahmat. 2006. Fiqih Muamalah. Pustaka Setia. Bandung