Main Article Content

Abstract

Konsep Pendidikan Hasan Langgulung (Berbasis Psikologi dan Agama) dan Konsep Pendidikan Habermas (1929) Mazhab Frankfurt dapat dibandingkan dalam beberapa aspek, terutama dalam konteks pembebasan dari ideologi kapitalis dan penghormatan terhadap nalar spiritual serta positivisme. Meskipun Hasan Langgulung adalah tokoh pemikir Islam Indonesia yang hidup pada abad ke-20 dan memiliki sudut pandang yang berbeda dengan pemikiran Habermas yang berasal dari Mazhab Frankfurt, perbandingan ini akan mencoba untuk mengeksplorasi beberapa elemen kunci dalam kedua konsep pendidikan ini. Penelitian ini akan menganalisis konsep keduanya yang relevan dengan pendidikan, mencari titik-titik persamaan dalam pandangan mereka mengenai Perbandingan tentang Tujuan, Kurikulum, PBM, Guru, Evaluasi dan Lingkungan Pendidikan. Hasan Langgung: Tujuan pendidikan Hasan Langgung adalah untuk membentuk individu yang berakhlak mulia, religius, dan memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai agama. Pendidikan berbasis psikologi dan agama bertujuan untuk mengembangkan karakter dan moral individu serta mempersiapkan mereka untuk mencapai pemahaman spiritual yang lebih dalam. Habermas (Mazhab Frankfurt): Tujuan pendidikan dalam pemikiran Mazhab Frankfurt, termasuk Habermas, adalah menciptakan masyarakat yang lebih adil dan demokratis dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, partisipasi politik, dan kesadaran akan struktur sosial. Tujuan ini bertujuan untuk mencapai pembebasan dari dominasi ideologi kapitalis.


Hasan Langgulung Educational Concept (Based on Psychology and Religion) and Habermas's (1929) Frankfurt School Concept of Education can be compared in several aspects, especially in the context of liberation from capitalist ideology and respect for spiritual reason and positivism. Even though Hasan Langgulung was an Indonesian Islamic thinker who lived in the 20th century and had a different point of view from Habermas's thinking which came from the Frankfurt School, this comparison will try to explore several key elements in these two educational concepts. This research will analyze the concepts of both that are relevant to education, looking for points of similarity in their views regarding the comparison of objectives, curriculum, PBM, teachers, evaluation and educational environment. Hasan Langgung: The aim of Hasan Langgung's education is to form individuals who have noble, religious character and have a deep understanding of religious values. Psychology and religion-based education aims to develop individual character and morals and prepare them to achieve deeper spiritual understanding. Habermas (Frankfurt School): The goal of education in Frankfurt School thought, including Habermas, is to create a more just and democratic society by developing critical thinking skills, political participation, and awareness of social structures. This goal aims to achieve liberation from the domination of capitalist ideology.

Keywords

Mazhab Frankfurt Pendidikan Psikologi Agama Education Frankfurt School Psychology of Religion

Article Details

References

  1. Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014)
  2. Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010).
  3. Ahmad Syarifin, Percepatan Perkembangan Kognitif Anak: Analisis Terhadap Kemungkinan Dan Persoalannya, Jurnal al-Bahtsu Vol. 2, No. 1, Juni 2017.
  4. Assegaf, Abd. Rachman, Aliran Pemikiran Pendidikan Islam: Hadharah Keilmuan Tokoh Klasik Sampai Modern, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
  5. Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010)
  6. Fatimah Ibda, Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget, Jurnal INTELEKTUALITA - Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015.
  7. Iqbal, Abu Muhammad, Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-gagasan Besar Para Ilmuwan Muslim, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
  8. Jarvis, M.,Theoretical approaches in psychology. Psychology Press. 2000.
  9. Kusdwiratri setiono, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009)
  10. Martin Jay. The Dialectical Imagination: A History of the Frankfurt School and the Institute for Social Research 1923-1950. Berkeley, University of California Press, 1996. ISBN 0-520-20423-9.
  11. Rolf Wiggershaus. The Frankfurt School: Its History, Theories and Political Significance. Cambridge, Mass.: The MIT Press, 1995. ISBN 0-262-73113-4.
  12. Jeremy J. Shapiro, "The Critical Theory of Frankfurt", Times Literary Supplement, Oct. 4, 1974, No. 3,787.
  13. Khudori Soleh (ed.), Pemikiran Islam Kontemporer (Yogyakarta: Jendela, 2003)
  14. Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011)
  15. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: Pustaka Al-Husna, cet. II, 1989)
  16. Mohamad surya, Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2015)
  17. Mujamil Qamar, Epistemologi Pendidikan Islam Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik, (Jakarta: Erlangga, 2005).
  18. Nata, Abuddin, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat (Jakarta : Rajawali Press, 2012)
  19. Nata, Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam : Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam (Jakarta : Rajawali Pers, 2013)
  20. Nata, Abuddin, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo, 2000