Main Article Content

Abstract

Qiyas merupakan salah satu landasan hukum untuk merumuskan kaidah ilmu nahwu. Selama ini dalam penerapan Qiyas sebagai landasan untuk merumuskan kaidah nahwu masih banyak perbedaan dan pertentangan diantara dua mazhab yaitu Basrah dan Kuffah. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji secara mendalam mengenai Qiyas sebagai dasar dari ilmu tata bahasa. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan, yang melibatkan serangkaian aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis, membaca, mencatat, dan menganalisis bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerapan Qiyas antara dua mazhab tata bahasa terdapat perbedaan, namun keduanya sepakat bahwa Qiyas adalah salah satu landasan penting dari ilmu tata bahasa.


Qiyas is one of the legal foundations for formulating the rules of Arabic grammar. In its application as a basis for formulating the rules of grammar, there have been many differences and conflicts between the two schools of thought, Basrah and Kuffah. The purpose of this article is to deeply examine Qiyas as the basis of Arabic grammar. The research method used in this study is a literature review, which involves a series of activities related to collecting data from written sources, reading, taking notes, and analyzing research materials. The results of this study indicate that there are differences in the application of Qiyas between the two schools of Arabic grammar, but both agree that Qiyas is one of the important foundations of Arabic grammar.

Keywords

Basrah Kuffah Qiyas Ushul Nahwu

Article Details

References

  1. Achoita, A. (2022). Ibn Madha Dan Al Nahwu Al Arabi (Studi Kritis Atas Gugatan Ibn Madha Terhadap Konsep-Konsep Al Nahwu Al Arabi. An-Nas: Jurnal Humaniora, 6(1), 63–79.
  2. Ahmad Zaky. (2020). Ushul Nahwi Sejarah Dan Perkembangannya. WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(1), 15. https://doi.org/10.51590/waraqat.v4i1.69
  3. Al-Anbari. (1958). Lam’u al- Adillah. Darul al-Fikri.
  4. Ashif Jauhar Winarto, M. L. G. (2022). Analisis pada Fluktuasi Harga Paket Data Internet di Platform Digital Dana dan LinkAja dengan Metode Qiyas. J-HES Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 06(01), 92–106.
  5. Eka Rizal. (2021). Pemikiran Ibnu Malik tentang Istisyhad dengan Hadis dalam Masalah Nahwu. Studi Arab, 12(2), 103–119. https://doi.org/10.35891/sa.v12i2.2751
  6. Fatkur Rohman, Iis Susiawati, D. Mardani. (2022). Uṣūl al-Naḥwi; Al-Qiyās dalam Rukun al-‘Illat dan al-Hukm. Al-‘AJAMI,Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 11(1), 137–150.
  7. Febriyanti, U., Abdurrahman, M., & Sopian, A. (2021). Is Historical Study of Nahwu on Madrasah Basra and Kufa Important to Teach? The Analysis of Opinion on Indonesian AFL Students. Al-Ta’rib : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 9(1), 25–34. https://doi.org/10.23971/altarib.v9i1.2522
  8. Gani, S. (2016). Al-Qiyas Dalam Usul Al-Nahwi. Al-‘AJAMI,Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 05(1), 1–12.
  9. Hairuddin. (2019). Akar Historis Lahirnya Ilmu Nahwu. Al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 5(1), 19–40. https://doi.org/10.14421/almahara.2019.051-02
  10. Hasibuan, A. S., & Siddiq, G. (2020). Interelation of Qiyās Ushul Nahwi & Qiyās Ushul Fiqh In Islamic Law Construction Framework. Law Development Journal, 2(3), 402. https://doi.org/10.30659/ldj.2.3.402-411
  11. Ibnu Al-Anbari. (1964). Al-Inshaaf Fi Masaa’il Al-Khilaf Baina Al-Nahwiyyin Al-Basriyyin Wa Al-kuffiyyin. Mathba’ah al-Istiqomah.
  12. Jumhana, N. (2014). Metode Qiyas Sebagai Landasan Epistemologi Nahwu. Alqalam, 31(2), 213. https://doi.org/10.32678/alqalam.v31i2.565
  13. Luthfi, K. M. (2016). Penerapan Ushul An-Nahw Dalam Penyusunan Materi Pembelajaran Nahw Pedagogis. LINGUA, 11(2), 88–102.
  14. Merry Choironi. (2013). Analogi (Qiyas) Menurut Ahli Bahasa Modern Dan Hasil Ketetapan Lembaga Bahasa Arab Dalam Analogi. Alfaz, 1(1), 1–24.
  15. Muhammad Khan. (2012). Ushul Al-Nahwi Al-’Arabi. University Mohamed Khider.
  16. Mulyani, M. (2017). Perkembangan Ilmu Nahwu pada Masa Daulah Abbasiyah. Diwan : Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 9(2), 778–790. https://doi.org/10.15548/diwan.v9i2.146
  17. Munawwir, A. W. (1984). Kamus Arab-Indonesia. Pustaka Progresif.
  18. Rini, R. (2019). Ushul al-Nahwi al-Arabi : Kajian Tentang Landasan Ilmu Nahwu. Arabiyatuna : Jurnal Bahasa Arab, 3(1), 145–162. https://doi.org/10.29240/jba.v3i1.773
  19. Sopian, A. (2022). Kinesis Message of Yusuf AS. Story in Al-Qur’an. Proceedings of the Sixth International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (ICOLLITE 2022), 77–84. https://doi.org/10.2991/978-2-494069-91-6_13
  20. Tamam, H. (2000). Al-Ushȗl dirasatu epistymologi li al-tafkîr al-alugowi ‘inda al-Arab. ‘Alamu al-Kutub.
  21. Wahyudi, H., Hidayat, H., & Hakim, S. W. (2020). Pemikiran Gramatikal Bahasa Arab Oleh Linguistik Arab (Studi Tokoh Lintas Madzhab Nahwu). Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 19(1), 113–128. https://doi.org/10.24014/af.v19i1.10235