Main Article Content

Abstract

Membatasi kajian pada fenomena yang terjadi yang melibatkan siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Cikidang, fokus permasalahan yang diteliti adalah terletak bagaimana  persepsi siswa tentang kompetensi  guru sebagai evaluator, di lain pihak bagaimana  motivasi belajar mereka  dalam bidang studi  PAI, serta bagaimana hubungan antara keduanya.Tujuan  penelitian  ini adalah untuk mengetahui  realitas persepsi siswa tentang kornpetensi  guru agama  sebagai evaluator dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti  pelajaran  PAI, serta hubungan  antara  keduanya.Penelitian  ini bertolak dari pemikiran bahwa motivasi  belajar siswa dalam  bidang studi PAI sebagian dipengaruhi oleh baik  tidaknya persepsi mereka  terhadap  kompetensi guru sebagai evaluator. Karena tinggi rendahnya keberhasilan  belajar siswa ditentukan oleh  tinggi rendahnya  persepsi siswa terhadap guru, positif/negatif. Dari asumsi tersebut dapat ditarik  hipotesis, yaitu semakin  tinggi tingkat kompetensi guru agama sebagai  evaluator,  maka akan  semakin  tinggi motivasi belajar mereka pada mata pelajaran PAI dan sebaliknya semakin  rendah tingkat persepsi  siswa tentang  kompetensi  guru agama sebagai evaluator, maka akan semakin  rendah pula motivasi belajar mereka  dalam Bidang Studi PAI.Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya melalui  observasi, wawancara  dan penyebaran  kuesioner terhadap 50 siswa SMP PGRI 2 Cikidang Sukabumi, serta dianalisis  dengan pendekatan statistik korelasioner.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa realitas persepsi siswa tentang kompetensi guru sebagai evaluator berkualifikasi  sedang dengan  rata-rata 3,18. Angka tersebut berada  pada  interval 2,5-3,5.  Motivasi  siswa dalam mengikuti pelajaran PAI berkualifikasi sedang dengan  nilai  rata-rata  3,27. Angka tersebut berada pada interval 7,5-3,5. Hubungan diantara keduanya diperoleh  angka koefisien korelasi  sebesar 0,48 dengan kategori  sedang. Begitu pula hasil analisis signifikansi korelasi menunjukkan  t hitung  lebih besar dari  t iabel (T,67 > 3,83). Adapun derajat pengaruh yang ada sebesar i3% hal ini berarti masih  terdapat  faktor lain yang dapat mempengaruiri motivasi  belajar siswa dalam pelajaran PAI, baik yang  berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar dirinya, yaitu sekitar 87%.


Limiting the study to phenomena that occur involving class VIII students of SMP PGRI 2 Cikidang, the focus of the problem under study lies in how students perceive teacher competence as evaluators, on the other hand how their learning motivation is in the field of PAI studies, and what is the relationship between the two. This research is to find out the reality of students' perceptions about the competence of religious teachers as evaluators and students' learning motivation in attending Islamic education lessons, as well as the relationship between the two. teacher as evaluator. Because the high and low success of student learning is determined by the high and low perceptions of students towards teachers, positive/negative. From these assumptions a hypothesis can be drawn, namely the higher the level of competence of religious teachers as evaluators, the higher their learning motivation in PAI subjects and conversely the lower the level of students' perceptions of the competence of religious teachers as evaluators, the lower their learning motivation will be. in the PAI Study Field. The method used is descriptive method. While the data collection technique was through observation, interviews and distributing questionnaires to 50 students of SMP PGRI 2 Cikidang Sukabumi, and analyzed using a correlational statistical approach. Based on the results of the analysis, it showed that the reality of students' perceptions of teacher competency as evaluators with moderate qualifications was 3.18. The figure is in the interval 2.5-3.5. Students' motivation in taking PAI lessons is moderately qualified with an average value of 3.27. The figure is in the interval 7.5-3.5. The relationship between the two obtained a correlation coefficient of 0.48 in the moderate category. Likewise, the results of the correlation significance analysis showed that the t count was greater than the t table (T.67 > 3.83). The degree of influence that exists is i3%, this means that there are still other factors that can influence student learning motivation in PAI lessons, both from within the student and from outside himself, which is around 87%.

Keywords

Evaluator Kompetensi Guru Motivasi Motivation Teacher Competence

Article Details

References

  1. Abin Syamsudin Makmun. 2003. Psikolagi Pendidikan, Remaja Rosda Karya,Bandung.
  2. Afifudin, dkk. 2004. Administrasi Pendidikan. Insan Mandiri. Bandung.
  3. Agus Sujanto. 1995. Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta.
  4. Ahmad Tafsir. 2002. Metodologi Pengajaran Agama Islam, PT Rosda Karya. Bandung.
  5. Anas Sudijono. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo. Persada. Jakarta.
  6. Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Andi. Yogyakarta.
  7. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Bandung.
  8. Jalaludin Rakhmat. 1989. Jalaludin Rakhmat, Remaja Karya CV, Bandung.
  9. Moch. Uzer Usman. 1998. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya. Bandung.
  10. Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosda Karya. Bandung.
  11. Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses BelajarMengjar, Rosda Karya. Bandung.
  12. Nana Sudjana. 2003. Teknologi Pengajaran, Sinar Baru Algensindo. Bandung.
  13. Nasrudin, Endin. 2008. Psikologi Pembelajaran. Sukabumi: STAI Sukabumi.
  14. Ngalim Purwanto. 1995. Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya Bandung.
  15. R. Ibrahim. 1990. Perencanaan Pengaiaran. Rineka Cipta, Bandung.
  16. Sardiman AM. 2002. Motivasi dan Interaksi Belajar Mengajar. Raja Grapindo Persada. Jakarta.
  17. Sarlito Wirawan Sarwono. 1996. Pengantar Psikologi Umum, Bulan Bintang, Jakarta.
  18. Slameto. l99l. Belajar dan Foktor-foktor yang Mempengaruhinya. Bina Aksara. Jakarta.
  19. Soedjono. 1980. Pendahuluan llmu Pendidikan Umum, CV llmu, Bandung.
  20. Sudjana. 1999. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.
  21. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
  22. Suharsimi Arikunto. 2001. Dasar -Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Bandung.
  23. Usman Effendi dan Juhaya S Praja. 1989. Pengantar Psikologi, PT Aksara. Bandung.
  24. Winarno Surakhmad. 1994. Penelitian Ilmiah Dasar, Metodik, Telnik. Tarsito. Bandung.
  25. Yoesoep Adnan. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung.
  26. ZakiahDarajat. 1992. Ilmu Pendidikon Islam. Bumi Aksara, Jakarta.